Kamis, 19 Januari 2012

SEJARAH PERKEMBANGAN MIKROBIOLOGI



1.    JAMUR
           Di dalam dunia mikrobia, jamur termasuk divisio Mycota (fungi). Mycotaberasal dari kata mykes (bahasa Yunani), disebut juga fungi (bahasa Latin). Adabeberapa istilah yang dikenal untuk menyebut jamur:
a.    mushroom yaitu jamuryang dapat menghasilkan badan buah besar, termasuk jamur yang dapat dimakan
b.    mold yaitu jamur yang berbentuk seperti benang-benang, dan
c.    khamir yaitu jamurbersel satu.
          Jamur merupakan jasad eukariot, yang berbentuk benang atau sel tunggal,multiseluler atau uniseluler. Sel-sel jamur tidak berklorofil, dinding sel tersusundari khitin, dan belum ada diferensiasi jaringan. Jamur bersifat khemo organoheterotrof karena memperoleh energi dari oksidasi senyawa organik.Jamur memerlukan oksigen untuk hidupnya (bersifat aerobik).
          Habitat (tempat hidup) jamur terdapat pada air dan tanah. Cara hidupnya bebasatau bersimbiosis, tumbuh sebagai saprofit atau parasit pada tanaman, hewan danmanusia.


A.    Morfologi Jamur Benang
Jamur benang terdiri atas massa benang yang bercabang-cabang yangdisebut iselium. Miselium tersusun dari hifa (filamen) yang merupakan benang-benang tunggal. Badan vegetatif jamur yang tersusun dari filamen-filamen disebutthallus .Berdasarkan fungsinya dibedakan dua macam hifa, yaitu hifa fertil dan hifavegetatif. Hifa fertil adalah hifa yang dapat membentuk sel-sel reproduksi atauspora-spora. Apabila hifa tersebut arah pertumbuhannya keluar dari media disebuthifa udara. Hifa vegetatif adalah hifa yang berfungsi untuk menyerap makanan darisubstrat.
Berdasarkan bentuknya dibedakan pula menjadi dua macam hifa, yaitu hifa tidakbersepta dan hifa bersepta. Hifa yang tidak bersepta merupakan ciri jamur yangtermasuk Phycomycetes (Jamur tingkat rendah). Hifa ini merupakan sel yangmemanjang, bercabang-cabang, terdiri atas sitoplasma dengan banyak inti (soenositik).Hifa yang bersepta merupakan ciri dari jamur tingkat tinggi, atau yang termasukEumycetes.


B.    Perkembangbiakan jamur
Jamur dapat berkembang biak secara vegetatif (aseksual) dan generatif (seksual). Perkembang biakan aseksual dapat dilakukan dengan fragmentasi miselium(thalus) dan pembentukan spora aseksual. Ada 4 cara perkembang biakan denganfragmentasi thalus yaitu, (a) dengan pembentukan tunas, misalnya pada khamir,(b) dengan blastospora, yaitu tunas yang tumbuh menjadi spora, misalnya padaCandida sp., (c) dengan arthrospora (oidium), yaitu terjadinya segmentasi pada ujung-ujung hifa, kemudian sel-sel membulat dan akhirnya lepas menjadi spora, misalnyapada Geotrichum sp., dan (d) dengan chlamydospora, yaitu pembulatan danpenebalan dinding sel pada hifa vegetatif, misalnya pada Geotrichum sp.
Spora aseksual terbentuk melalui 2 cara. Pada jamur tingkat rendah, sporaaseksual terbentuk sebagai hasil pembelahan inti berulang-ulang. Misalnya spora yangterbentuk di dalam sporangium. Spora ini disebut sporangiospora. Pada jamurtingkat tinggi, terbentuk spora yang disebut konidia. Konidi terbentuk pada ujungkonidiofor, terbentuk dari ujung hifa atau dari konidi yang telah terbentuk sebelumnya.Perkembang biakan secara seksual, dilakukan dengan pembentukan spora seksualdan peleburan gamet (sel seksual). Ada dua tipe kelamin (mating type) dari sel seksual,yaitu tipe kelamin + (jantan) dan tipe kelamin (betina). Peleburan gamet terjadiantara 2 tipe kelamin yang berbeda. Proses reproduksi secara seksual dibagimenjadi 3 tingkatan, yaitu: (a) plasmogami yaitu meleburnya 2 plasma sel, (b) kariogamiyaitu meleburnya 2 inti haploid yang menghasilkan satu inti diploid, dan (c) meiosis yaitupembelahan reduksi yang menghasilkan inti haploid. Bentuk dan cara reproduksi jamur sangat beraneka ragam, dan dapat digunakan sebagai dasar untukmengklasifikasikan jamur tersebut.

 
C.    Klasifikasi jamur
Ada beberapa klasis jamur, yaitu Acrasiomycetes (Jamur lendir selular),Myxomycetes (Jamur lendir sejati), Phycomycetes (Jamur tingkat rendah), danEumycetes (Jamur tingkat tinggi). Eumycetes terdiri atas 3 klasis yaitu Ascomycetes, Basidiomycetes, dan Deuteromycetes (Fungi imperfecti).
Sistem tata nama jamur menggunakan nama binomial, yang terdiri namagenus dan nama spesifik / spesies. Nama famili dengan akhiran -aceae, namaorder dengan akhiran -ales, dan nama klasis dengan akhiran -mycetes.

1.    ACRASIOMYCETES
          Jamur ini merupakan kelompok jamur lendir selular, yang hidup bebas di dalamtanah, biasanya diisolasi dari tanah humus. Bentuk vegetatifnya berupa sel berinti satuyang amoeboid, seperti protozoa uniselular atau merupakan amoeba haploid, dandisebut juga pseudoplasmodium.Ciri-ciri sel jamur ini adalah dapat bergerak diatas media padat (pseudopodia),makan dengan cara fagositosis, misalnya dengan memakan bakteri. Sifatnya yang miripfungi adalah adanya stadium badan buah, dan terbentuknya spora. Struktur sporaseperti bentuk kista dari amoeba.Perkembang biakan jamur ini dimulai dari berkecambahnya spora, kemudian selmemperbanyak diri membentuk pseudoplasmodium, selanjutnya sel-sel beragregasi dan  akan  membentuk  badan  buah,  akhirnya  terbentuk sporokarp yang menghasilkanspora kembali. Contoh jamur ini adalah Dictyostelium mucoroides dan D. discoideum.


 
2.    MYXOMYCETES
          Jamur ini merupakan jamur lendir sejati. Jamur ini dapat ditemukan pada kayuterombak, guguran daun, kulit kayu, dan kayu. Bentuk vegetatifnya disebutplasmodium.Plasmodium merupakan masa sitoplasma berinti banyak dan tidak dibatasi olehdinding sel yang kuat. Sel-selnya mempunyai gerakan amoeboid diatas substrat. Caramakan dengan fagositosis. Apabila plasmodium merayap ke tempat yang kering,akan terbentuk badan buah. Badan buah menghasilkan spora berinti satu yangdiselubungi dinding sel. Spora berasal dari inti-inti plasmodium. Struktur pada semuastadium sama, yaitu seperti sel soenositik dengan adanya aliran sitoplasma.Perkembang biakan jamur ini dimulai dari sel vegetatif haploid hasilperkecambahan spora. Sel tersebut setelah menggandakan diri akan mengadakanplasmogami dan kariogami yang menghasilkan sel diploid. Sel diploid yang berkembangmenjadi plasmodium yang selnya multinukleat tetapi uniselular, selanjutnyamembentuk badan buah yang berbentuk sporangium. Sporangium tersebutmenghasilkan spora haploid. Contoh jamur ini adalah Lycogala epidendron,Cribraria rufa , dan Fuligo septica.


 
3.         PHYCOMYCETES
           Jamur ini termasuk jamur benang yang mempunyai hifa tidak bersepta, selvegetatif multinukleat, atau disebut thalus soenositik. Secara vegetatif dapatmemperbanyak diri dengan potongan-potongan hifa, dan menghasilkan spora aseksualdalam sporangium (sporangiospora). Perkembang biakan secara generatif denganmembentuk spora seksual. Berdasarkan cara terbentuknya spora dibagi menjadi 2macam, (a) Oospora, hasil peleburan antara gamet-gamet yang tidak sama besarnya,dan (b) Zygospora, hasil peleburan gamet-gamet yang sama besarnya. Berdasarkantipe sporanya maka jamur ini juga dapat dikelompokkan dalam Oomycetes danZygomycetes.



 
         Contoh jamur yang termasuk klas Oomycetes adalah Saprolegnia sp. (jamur air).dan jamur patogen seperti Phytophthora infestans (penyebab penyakit potatoblight), Plasmopora viticola (penyebab penyakit embun tepung pada tanaman).Jamur yang termasuk Zygomycetes ada 3 order, yaitu Mucorales,Entomophthorales, dan Zoopagales. Jamur yang penting dari kelompok Mucoralesadalah Mucor sp. dan Rhizopus sp. Rhizopus nigricans adalah jamur roti, R. oryzae,R. olygosporus, dan R. stolonifer adalah jamur yang biasa digunakan pada fermentasitempe.


4.    ASCOMYCETES
       Ciri jamur ini mempunyai hifa bersepta, dan dapat membentuk konidiofor.Secara vegetatif dapat berkembang biak dengan potongan hifa, dan padabeberapa jenis dapat menghasilkan konidia secara aseksual. Fase konidi jamur inidisebut juga fase imperfect. Fungi yang hanya dalam bentuk fase imperfect disebutfungi imperfecti (Deuteromycetes). Secara generatif dapat membentuk badan buahyang disebut askokarp, yang di dalamnya terdapat askus (kantong) yangmenghasilkan askospora. Askospora merupakan hasil kariogami dan meiosis.Pembentukan askospora ada 4 cara, yaitu:
1. Konjugasi langsung seperti pada khamir.
2. Pembelahan sel miselium
3. Peleburan sel-sel kelamin kemudian oogonium menjadi askus
4. Dari hife askogen timbul organ-organ tertentu yang mengandung inti rangkap.Berdasarkan bentuknya dapat dibedakan 3 macam askus, yaitu:
a)   Cleistothecium, bentuknya bulat, kasar dan tidak mempunyai lubang khususuntuk jalan keluarnya spora.
b)   Perithecium, bentuk bulat seperti labu, mempunyai osteol untuk jalankeluarnya spora.
c)   Apothecium, bentuk seperti cawan atau mangkuk, bagian permukaan terdiri atashimenium yang mengandung askus-askus dalam lapisan palisade, darilapisan tersebut dapat dilepaskan askospora.
               Contoh jamur ini yang penting adalah genus Aspergillus dan Penicillium. Jamur iniumumnya dapat menghasilkan pigmen hitam, coklat, merah, dan hijau.
          Pigmen tersebut dapat digunakan untuk mengidentifikasi jenis-jenis jamur tersebut. Jamur ini  umumnya  dapat  merombak  bahan  organik  seperti  kayu,  buah,  kulit,  dan   sisa-sisa tanaman. Spesies  seperti P.  roqueforti dan P. camemberti dapat digunakanuntuk flavour (aroma). Penicillium notatum dan Penicillium chrysogenum untukproduksi antibiotik penisilin. Jamur Aspergillus niger untuk fermentasi asam sitrat,Aspergillus oryzae dan Aspergillus wentii untuk fermentasi kecap.

5.    BASIODIOMYCETES 
      Ciri khusus jamur ini yaitu mempunyai basidium yang berbentuk seperti gada,tidak bersekat, dan mengandung 4 basidiospora di ujungnya. Pada jamur tertentu mempunyai  hymenium  atau lapisan-lapisan dalam badan buah. Hymeniumter dapat pada mushroom, maka disebut juga Hymenomycetes.

Hymenium terdiri dari basidia, hifa steril, parafisa, dan cysts. Basidia berasal dari hifadikariotik, sel ujungnya membesar, inti ikut membesar, 2 inti meleburmenghasilkan 1 inti diploid, kemudian membelah reduksi menjadi 4 inti haploidyang menjadi inti basidiospora. Tipe kelamin basidiospora terdiri atas 2 negatif dan 2positif. Akumulasi basidiospora dapat dilihat dari warnanya, yaitu seperti tepung halusberwarna coklat, hitam, ungu, kuning, dan sebagainya. Contoh jamur ini adalahPleurotus sp (Jamur Tiram), Cyantus sp., dan khamir Sporobolomyces sp.

6.    DEUTEROMYCETES (FUNGI IMPERFECTI)
Semua jamur yang tidak mempunyai bentuk (fase) seksual dimasukkan kedalam kelas Deuteromycetes. Jamur ini merupakan bentuk konidial dari klasAscomycetes, dengan askus tidak bertutup atau hilang karena evolusi. Jamur ini juga tidak lengkap secara seksual, atau disebut paraseksual. Proses plasmogami, kariogamidan meiosis ada tetapi tidak terjadi pada lokasi tertentu dari badan vegetatif, atautidak terjadi pada fase perkembangan tertentu. Miseliumnya bersifat homokariotik.Contoh jamur ini adalah beberapa spesies Aspergillus, Penicillium, dan Monilia.


D.    IDENTIFIKASI JAMUR BENANG
Untuk mengidentifikasi jamur benang lebih diutamakan pengujian sifat-sifatmorfologinya, tetapi perlu juga pengujian sifat-sifat fisiologi. Hal-hal yang perludiperhatikan pada pengamatan morfologi jamur benang adalah:
1.         Tipe hifa, bersepta atau tidak, jernih atau keruh, dan berwarna atau tidak
2.         Tipe spora, seksual (oospora, zygospora, askospora, atau basidiospora),aseksual (sporangiospora, konidia, atau oidia)
3.         Tipe badan buah, bentuk, ukuran, warna, letak spora atau konidi. Bentuksporangiofor / konidiofor, kolumela / vesikula.
4.         Bentukan khusus, misalnya adanya stolon, rhizoid, sel kaki, apofisa,klamidospora, sklerosia, dan lain-lain.



5.    KHAMIR

         Khamir atau disebut yeast, merupakan jamur bersel satu yang mikroskopik,tidak berflagela. Beberapa genera membentuk filamen (pseudomiselium). Carahidupnya sebagai saprofit dan parasit. Hidup di dalam tanah atau debu di udara, tanah,daun-daun, nektar bunga, permukaan buah-buahan, di tubuh serangga, dan cairanyang mengandung gula seperti sirup, madu dan lain-lain.Khamir berbentuk bulat (speroid), elips, batang atau silindris, seperti buah jeruk, sosis, dan lain-lain. Bentuknya yang tetap dapat digunakan untukidentifikasi. Khamir dapat dimasukkan ke dalam klas Ascomycetes, Basidiomycetesdan Deuteromycetes.

1.    Perkembang biakan sel khamir
Perkembang biakan sel khamir dapat terjadi secara vegetatif maupun secarageneratif (seksual). Secara vegetatif (aseksual), (a) dengan cara bertunas (Candida sp.,dan khamir pada umumnya), (b) pembelahan sel (Schizosaccharomyces sp.), danc) membentuk spora aseksual (klas Ascomycetes). Secara generatif dengancarakonyugasi (reproduksi seksual). Konyugasi khamir ada 3 macam, yaitu (a)konyugasi isogami ( Schizosaccharomyces octosporus), (b) konyugasi heterogami(Zygosaccharomyces priorianus), dan konyugasi askospora pada Zygosaccharomycessp. dan Schizosaccharomyces sp. (sel vegetatif haploid), serta pada Saccharomycessp., dan Saccharomycodes sp. (sel vegetatif diploid).2. Identifikasi khamirHal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengidentifikasi khamir adalah:
a.    Ada tidaknya askospora, kalau ada bagaimana pembentukannya (konyugasisogami, heterogami, atau konyugasi askospora), bentuk, warna, ukuran, dan jumlah spora.
b.    Bentuk, warna, dan ukuran sel vegetatifnya.
c.    Cara reproduksi aseksual (bertunas, membelah, dsb)
d.   Ada tidaknya filamen atau pseudomiselium.
e.    Pertumbuhan dalam medium dan warna koloninya.
f.     Sifat-sifat fisiologi, misalnya sumber karbon (C) dan nitrogen (N), kebutuhanvitamin, bersifat oksidatif atau fermentatif, atau keduanya, lipolitik, ujipembentukan asam, penggunaan pati, dan lain-lain

1.        VIRUS
Virus ukurannya sangat kecil dan dapat melalui saringan (filter) bakteri. Ukuran 29virus umumnya 0,01-0,1 µ. Virus tidak dapat diendapkan dengan sentrifugasi biasa. Untuk melihat virus diperlukan mikroskop elektron. Sifat-sifat virus yang pentingantara lain:
1. Virus hanya mempunyai 1 macam asam nuklein (RNA atau DNA)
2. Untuk reproduksinya hanya memerlukan asam nuklein saja.
3. Virus tidak dapat tumbuh atau membelah diri seperti mikrobia lainnya
Virus memiliki sifat-sifat khas dan tidak merupakan jasad yang dapat berdirisendiri. Virus memperbanyak diri dalam sel jasad inang (parasit obligat) danmenyebabkan sel-sel itu mati. Sel inang adalah sel manusia, hewan, tumbuhan,atau pada jasad renik yang lain. Sel jasad yang ditumpangi virus dan mati ituakan mempengaruhi sel-sel sehat yang ada didekatnya, dan karenanya dapatmengganggu seluruh kompleks sel (becak-becak daun, becak-becak nekrotik dansebagainya.


1.    VIRUS TUMBUHAN
Virus tumbuhan pada umumnya masuk ke dalam sel melalui luka, jaditidak dapat menerobos secara aktif. Sebagai tanda penyerangannya ialah adanyabecak-becak nekrotik di sekitar luka primer. Dalam alam virus tumbuhan disebarkandengan pertolongan hewan serangga vektor atau dengan cara lain, misalnya tanamanCuscutadengan haustorianya juga memindahkan virus melalui sistem jaringan angkutannya(buluh-buluh pengangkutan).Banyak jenis virus yang memperbanyak diri terlebih dahulu di dalamtractus digestivus hewan-hewan vektornya. Setelah masa inkubasi tertentu dapatmenyebabkan infeksi pada tumbuh-tumbuhan lagi. Virus semacam itu dikenalsebagai virus yang persisten. Virus yang nonpersisten dapat segera ditularkandengan gigitan (sengatan) serangga (hewan).Virus tumbuhan yang telah banyak dipelajari adalah TMV (Tobacco Mozaic Virus =Virus Mozaik Tembakau). Bahan genetik virus ini ialah RNA.

2.    BENTUK VIRUS
Suatu virion terdiri atas bahan genetik (RNA atau DNA) yang diselubungi oleh selubungprotein. Selubung protein ini disebut kapsid. Asan nuklein yang diselubungi kapsiddisebut nukleokapsid. Nukleokapsid dapat telanjang misalnya pada TMV (TobaccoMozaik Virus yang menyebabkan penyakit becak daun), Adenovirus dan virus kutil(Warzervirus); atau diselubungi oleh suatu membran pembungkus misalnya pada virusinfluenza, virus herpes. Kapsid terdiri atas bagian-bagian yang disebut kapsomer(misalnya pada TMV dapat terdiri atas hanya satu rantaian polipeptida, juga dapatterdiri atas protein monomer-protein monomer yang identik yang masing-masingterdiri atas rantaian polipeptida). Pada dasarnya kapsid terdiri atas banyak satuan-satuan dasar yang identik. Pada umumnya kapsid tersusun simetris. Pada TMV(suatu virus yang berbentuk batang) kapsomernya tersusun dalam bentuk anaktangga uliran spiral. Bentuk dasar virus adalah yang bulat, silindris, kubus,polihedral, seperti huruf T, dan lain-lain


3.    BAKTERIOPHAGE (VIRUS YANG MENYERANG BAKTERI)
Virus pada bakteri coli (T-phage) terdiri atas dua bagian, yaitu bagian kepala yangberbentuk heksagonal dan bagian ekornya. Bentuk demikian itu hanya dapatdilihat pada pengamatan dengan mikroskop elektron. Bagian kepala terdiri atas bagianutama yang bagian pusatnya terdiri atas DNA; sedang bagian luarnya merupakanselubung protein yang berfungsi sebagai pelindung. Bagian ekornya berupa tubus yangmempunyai sumbat, selain itu dilengkapi pula dengan serabut ekor. Bakteri yangterserang bakteriofag akan lisis.
Untuk mendapatkan gambaran tentang siklus hidupbakteriofag, perlu ditinjau tingkatan-tingkatan yang terjadi pada waktu phagemenyerang bakteri:
a.         Pada permulaannya phage melekat dengan bagian ekornya pada bagian tertentu darisel (fase adsorpsi phage pada sel)
b.         DNA phage dimasukkan ke dalam sel melalui tubus ekornya, DNA phage merusakDNA bakteri sehingga proses di dalam sel dikendalikan oleh DNA phage, kemudian akanterbentuk protein (selubung) phage dan DNA phage yang baru (faseperkembangan phage).
c.         Fase yang terakhir ialah keluarnya partikel-partikel virus (bekteriophage) dari sel. Selbakteri mengalami lisis (bakteriolisis/ fase pembebasan phage).
Ada beberapa virus yang ukurannya sangat kecil, dan hanya tersusun daribeberapa asam nukleat saja. Virus yang sangat sederhana ini disebut viroid. Sekarangtelah ditemukan juga jasad hidup yang susunan kimianya hanya terdiri daribeberapa molekul protein, jasad ini disebut prion.

 
5. PROTOZOA
       Seperti algae, protozoa merupakan kelompok lain yang termasuk protista eukariotik. Walaupun kadang-kadang antara algae dan protozoa kurang jelas perbedaannya. Beberapa organisme mempunyai sifat antara algae dan protozoa.Sebagai contoh algae hijau Euglenophyta, selnya berflagela dan merupakan sel tunggalyang berklorofil, tetapi dapat mengalami kehilangan klorofil dan kemampuan untukberfotosintesa. Semua spesies Euglenophyta yang mampu hidup pada nutrien komplektanpa adanya cahaya, beberapa ilmuwan memasukkannya ke dalam filumprotozoa.Misalnya strain mutan algae genus Chlamydomonas yang tidak berklorofil, dapatdikelaskan sebagai protozoa genus Polytoma. Hal ini sebagai contoh bagaimanasulitnya membedakan dengan tegas antara algae dan protozoa.Protozoa dibedakan dari prokariot karena ukurannya yang lebih besar, dan selnyaeukariotik. 

       Protozoa dibedakan dari algae karena tidak berklorofil, dibedakan dari jamurkarena dapat bergerak aktif dan tidak berdinding sel, serta dibedakan dari jamur lendirkarena tidak dapat membentuk badan buah.

1.    Habitat Protozoa
Protozoa umumnya hidup bebas dan terdapat di lautan, lingkungan air tawar, ataudaratan. Beberapa spesies bersifat parasitik, hidup pada organisme inang. Inangprotozoa yang bersifat parasit dapat berupa organisme sederhana seperti algae, sampaivertebrata yang kompleks, termasuk manusia. Beberapa spesies dapat tumbuh di dalamtanah atau pada permukaan tumbuh-tumbuhan. Semua protozoa memerlukankelembaban yang tinggi pada habitat apapun.Beberapa jenis protozoa laut merupakan bagian dari zooplankton. Protozoa laut yanglain hidup di dasar laut. Spesies yang hidup di air tawar dapat berada di danau, sungai,kolam, atau genangan air. Ada pula protozoa yang tidak bersifat parasit yang hidup didalam usus termit atau di dalam rumen hewan ruminansia.

2.    Morfologi Protozoa
  Protozoa tidak mempunyai dinding sel, dan tidak mengandung selulosa atau khitin seperti pada jamur dan algae. Kebanyakan protozoa mempunyai bentuk spesifik, yangditandai dengan fleksibilitas ektoplasma yang ada dalam membran sel. Beberapa jenis protozoa seperti Foraminifera mempunyai kerangka luar sangat keras yang tersusun dari Si dan Ca. Beberapa protozoa seperti Difflugia, dapat mengikat partikel mineraluntuk membentuk kerangka luar yang keras. Radiolarian dan Heliozoan dapatmenghasilkan skeleton. Kerangka luar yang keras ini sering ditemukan dalambentuk fosil. Kerangka luar Foraminifera tersusun dari CaO2 sehingga koloninya dalamwaktu jutaan tahun dapat membentuk batuan kapur

Semua protozoa mempunyai vakuola kontraktil. Vakuola dapat berperan sebagai pompauntuk mengeluarkan kelebihan air dari sel, atau untuk mengatur tekanan osmosa.Jumlah dan letak vakuola kontraktil berbeda pada setiap spesies. Protozoa dapat berada dalam bentuk vegetatif (trophozoite), atau bentuk istirahat yang disebut kista.Protozoa pada keadaan yang tidak menguntungkan dapat membentuk kista untuk mempertahankan hidupnya. Saat kista berada pada keadaan yang menguntungkan,maka akan berkecambah menjadi sel vegetatifnya. Protozoa merupakan sel tunggal,yang dapat bergerak secara khas menggunakan pseudopodia (kaki palsu), flagela atausilia, namun ada yang tidak dapat bergerak aktif. Berdasarkan alat gerak yang dipunyaidan mekanisme gerakan inilah protozoa dikelompokkan ke dalam

3.    kelas. Protozoa
yang bergerak secara amoeboid dikelompokkan ke dalam Sarcodina, yang bergerakdengan flagela dimasukkan ke dalam Mastigophora, yang bergerak dengan siliadikelompokkan ke dalam Ciliophora, dan yang tidak dapat bergerak seratmerupakan parasit hewan maupun manusia dikelompokkan ke dalam Sporozoa.Mulai tahun 1980, oleh Commitee on Systematics and Evolution of the Society of Protozoologist, mengklasifikasikan protozoa menjadi 7 kelas baru, yaituSarcomastigophora, Ciliophora, Acetospora, Apicomplexa, Microspora, Myxospora, danLabyrinthomorpha. Pada klasifikasi yang baru ini, Sarcodina dan Mastigophora digabungmenjadi satu kelompok Sarcomastigophora, dan Sporozoa karena anggotanya sangatberagam, maka dipecah menjadi lima kelas.Contoh protozoa yang termasuk Sarcomastigophora adalah genera Monosiga,Bodo, Leishmania, Trypanosoma, Giardia, Opalina, Amoeba, Entamoeba, dan Difflugia.Anggota kelompok Ciliophora antara lain genera Didinium, Tetrahymena, Paramaecium,dan Stentor. Contoh protozoa kelompok Acetospora adalah genera Paramyxa.Apicomplexa beranggotakan genera Eimeria, Toxoplasma, Babesia, Theileria. GeneraMetchnikovella termasuk kelompok Microspora. Genera Myxidium dan Kudoaadalah contoh anggota kelompok Myxospora.

4.      Fisiologi Protozoa
Protozoa umumnya bersifat aerobik nonfotosintetik, tetapi beberapaprotozoa dapat hidup pada lingkung ananaerobik (misal pada saluran pencernaanmanusia atau ruminansia). Protozoa aerobik mempunyai mitokondria yang mengandungenzim untuk metabolisme aerobik, dan untuk menghasilkan ATP melalui proses transferelektron dan atom hidrogen ke oksigen.Protozoa umumnya mendapatkan makanan dengan memangsa organisme lain(bakteri) atau partikel organik, baik secara fagositosis maupun pinositosis. Protozoayang hidup di lingkungan air, maka oksideng dan air maupun molekul-molekulkecil dapat berdifusi melalui membran sel. Senyawa makromolekul yang tidak dapatberdifusi melalui membran, dapat masuk sel secara pinositosis. Tetesan cairanmasuk melalui saluran pada membran sel, saat saluran penuh kemudian masuk kedalam membran yang berikatan denga vakuola. Vakuola kecil terbentuk, kemudiandibawa ke bagian dalam sel, selanjutnya molekul dalam vakuola dipindahkan kesitoplasma.Partikel makanan yang lebih besar dimakan secara fagositosis oleh sel yangbersifat amoeboid dan anggota lain dari kelompok Sarcodina. Partikel dikelilingioleh bagian membran sel yang fleksibel untuk ditangkap kemudian dimasukkan ke
dalam sel oleh vakuola besar (vakuola makanan). Ukuran vakuola mengecil kemudianmengalami pengasaman. Lisosom memberikan enzim ke dalam vakuola makanantersebut untuk mencernakan makanan, kemudian vakuola membesar kembali. Hasilpencernaan makanan didispersikan ke dalam sitoplasma secara pinositosis, dan sisayang tidak tercerna dikeluarkan dari sel. Cara inilah yang digunakan protozoauntuk memangsa bakteri.Pada kelompok Ciliata, ada organ mirip mulut di permukaan sel yang disebutsitosom. Sitosom dapat digunakan menangkap makanan dengan dibantu silia. Setelah makanan  masuk  ke dalam vakuola makanan kemudian dicernakan, sisanya dikeluarkandari sel melalui sitopig yang terletak disamping sitosom

5. Perkembangbiakan Protozoa
Protozoa dapat berkembang biak secara seksual dan aseksual. Secara aseksualprotozoa dapatmengadakan pembelahan diri menjadi 2 anak sel (biner), tetapipada Flagelata pembelahan terjadi secara longitudinal dan pada Ciliata secaratransversal. Beberapa jenis protozoa membelah diri menjadi banyak sel(schizogony). Pada pembelahan schizogony, inti membelah beberapa kali kemudiandiikuti pembelahan sel menjadi banyak sel anakan. Perkembangbiakan secaraseksual dapat melalui cara konjugasi, autogami, dan sitogami.Protozoa yang mempunyai habitat atau inang lebih dari satu dapat mempunyaibeberapa cara perkembangbiakan. Sebagai contoh spesies Plasmodium dapatmelakukan schizogony secara aseksual di dalam sel inang manusia, tetapi dalamsel nang nyamuk dapat terjadi perkembangbiakan secara seksual. Protozoaumumnya berada dalam bentuk diploid.Protozoa umumnya mempunyai kemampuan untuk memperbaiki selnyayang rusak atau terpotong. Beberapa Ciliata dapat memperbaiki selnya yang tinggal 10% dari volume sel asli asalkan inti selnya tetap ada.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar